Kamis, 02 September 2010

STANDAR MINIMAL PROMOSI KESEHATAN & PSM DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI


Promosi Kesehatan
Banyak masalah kesehatan atau kejadian penyakit sebenarnya dapat
ditanggulangi atau dicegah bila kita memperhatikan aspek perilaku, baik
menyangkut perilaku sehubungan dengan lingkungan maupun perilaku
sehubungan dengan gaya hidup (sosial budaya).
Di daerah yang mengalami bencana atau konflik atau pengungsi memungkinkan
terjadinya pergeseran bahkan perubahan perilaku dari yang tadinya berperilaku
positif terhadap kesehatan berubah menjadi negatif terhadap kesehatan
sehingga muncullah beberapa masalah atau penyakit berkaitan dengan
kesehatan sebagai akibat kondisi lingkungan dan gaya hidup (sosial
budaya) yang tidak kondusif. Agar perilaku masyarakat di daerah gempa atau
konflik atau pengungsi tetap kondusif terhadap kesehatan, maka dibutuhkan
standar minimal promosi kesehatan dalam rangka penanggulangan bencana
atau konflik atau pengungsi khususnya berkaitan dengan perilaku positif
yang mendukung kesehatan sehingga kejadian penyakit di daerah bersangkutan
dapat ditanggulangi atau dicegah.
Materi promisi Kesehatan
Materi promosi kesehatan disesuaikan dengan permasalah atau kejadian
penyakit yang biasa ada di daerah gempa atau konflik atau pengungsi. Kejadian
penyakit yang biasanya ada didaerah tersebut adalah penyakit diare, gizi buruk,
ISPA dan penyakit kulit. Kemungkinan lainnya adalah penyakit campak, malaria,
demam berdarah.
Aspek perilaku yang kerkaitan dengan penyakit tersebut antara lain : membuang
sampah dan kotoran tidak pada tempatnya, meminum air yang tidak di masak,
tidak pernah mandi, pertukaran pakaian yang sembarangan, pakaian tidak
pernah ganti, anak tidak terpenuhi gizinya, anak tidak sempat diimunisasi, dll.
Promosi kesehatan ada 3 yaitu :
1) Pemberdayaan adalah promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran
primer sehingga sasaran primer berdaya di bidang kesehatan minimal 1
minggu sekali .
2) Dukungan suasana adalalh promosi kesehatan yang ditujukan kepada
sasaran sekunder sehingga sasaran tersebut kondusif atau mau
mendukung dan menyebarluaskan informasi kesehatan kepada sasaran
primer minimal 1 angkatan (20 orang)
3) Dukungan kebijakan adalah promosi kesehatan yang ditujukan kepada
sasaran tertier (pengambil keputusan) sehingga memperoleh dukungan
kebijakan atau sumber daya dalam rangka mengatasi permasalahan yang
ada setiap bulan sekali.
Sasaran dalam promosi kesehatan di bagi tiga yaitu :
1) Sasaran primer adalah sasaran yang akan kita ubah perilakunya.
2) Sasaran sekunder adalah sasaran yang mendukung sasaran primer dalam
merubah perilaku.
3) Sasaran tertier adalah sasaran yang menunjang sasaran primer dan
sekunder dalam rangka meminta dukungan kebijakan dan sember daya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar