Minggu, 10 Oktober 2010

Cara Jepang Untuk "Mengharamkan Rokok"

Informasi tentang cara Pemerintah Jepang dalam “mengharamkan” rokok di negaranya. Tidak perlu pake MUJ (Majelis Ulama Jepang).

Ini menunjukkan bentuk kepedulian Jepang akan kesehatan dan kenyamanan warganya.

* Tahun 2004, Pemerintah Jepang menaikan harga rokok. Dengan dinaikannya rokok, tidak menyebabkan ongkos angkot, taksi, dll menjadi naik toh? (Di Jepang ada angkot ga ya?)

* Tahun 2007 akhir, Pemerintah Jepang memasang larangan merokok di semua taksi di Jepang, tidak terkecuali untuk pengemudinya. Kalau di Bandung kan, penumpang mengalah kepada sopir taksi yang merokok.

* Tahun 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan kartu “Taspo”, yaitu semacam SIK (Surat Ijin Merokok), dengan tujuan anak di bawah umur 20 tahun tidak boleh merokok. Masing-masing perokok wajib terdaftar sebagai perokok dan wajib memiliki kartu tersebut. Kartu Taspo ini sangat sakti. Mesin penjual rokok atau toko tidak akan menjual rokoknya kepada yang tidak memiliki kartu ini.

* Kartu ini juga akan mendeteksi presentase pengguaan rokok per bulan dalam hitungan grafik, yang berhubungan dengan kesehatan dunia dan sebagainya.* Rokok di Jepang dibuatkan semacam klasifikasi dari 10 s/d 1. Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kepada perokok untuk berhenti secara alami. Klasifikasi tingkat 10 adalah yang paling berat, baik itu kadar tar, nikotin, dll. Setelah itu kia biasakan dengan rokok klasifikasi 9, 8, 7, dst., akhirnya klasifikasi tingkat-1, yaitu rokok yang paling ringan. Kalau sudah terbiasa menghisap rokok klasifikasi-1, tidak merokok sama sekali pun kita bisa.

* Tempat-tempat merokok disediakan bagi perokok hampir di pusat-pusat kota.

* Merokok sambil berjalan bisa didenda 5000 yen/ 400 ribu di tempat!

* Awal 2009, dikabarkan harga rokok akan naik berlipat-lipat, dari 300 yen menjadi 900 yen. Dijamin, gaji akan habis kalau nekad beli rokok tiap hari.

Semua karena pemerintah peduli kepada warganya. Tanpa perlu fatwa-fatwa,seharusnya indonesia juga nih…. melakukan ini.

source: http://rendyanggara.wordpress.com/2010/09/30/cara-jepang-untuk-mengharamkan-rokok

Sering Makan Ikan Asin + Nasi Panas = Kanker Tenggorokan?


Makan ikan asin dengan nasi panas adalah kenikmatan tersendiri buat banyak masyarakat Indonesia apalagi ditambah dengan sambal terasi. Tapi hati-hati di balik kenikmatannya ada ancamannya, karena jika keseringan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker tenggorokan.

"Ikan asin yang dimakan dengan nasi panas kelihatannya memang enak, tapi itu bisa menyebabkan kanker nasofaring (tenggorokan)," jelas DR Dr Aru Sudoyo,SpPD,KHOM,FACP, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), disela-sela acara Seminar Awan Kanker Kolorektal di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Kenapa ikan asin memicu kanker?

Menurut DR Aru, ikan asin itu mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit pada daging ikan sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

Nah, kalau ditambah dengan nasi panas yang masih mengepul, maka uap-uap nasi itu, menurut DR Aru akan membawa nitrosamin ke pori-pori kulit khususnya daerah mulut, leher dan tenggorokan.

Akhirnya, jika keseringan makan ikan asin dan nasi panas bisa memicu kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT) dalam kurun waktu lama atau timbul jika kekebalan tubuh rendah.

Maka itu anak-anak disarankan tidak mengonsumsi ikan asin karena kekebalan tubuhnya masih rendah. Jika dari kecil sudah sering makan ikan asin maka ketika dewasa lebih rentan terkena kanker nasofaring.

Garam sendiri, jelas DR Aru, merupakan salah satu makanan yang dapat menaikkan tekanan darah dan juga memicu atau meningkatkan risiko kanker.

"Tidak heran kalau Jepang merupakan negara tertinggi penderita kanker lambung, karena orang-orang Jepang suka sekali makan garam, makanan apa aja semua digaramin," tutur DR Ari lebih lanjut.

Kanker nasofaring atau dikenal juga dengan kanker tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) dan terbentuk dalam jaringan nasofaring, yaitu bagian atas faring atau tenggorokan. Kanker ini paling sering terjadi di bagian THT (telinga hidung tenggorokan), kepala serta leher.

Kanker nasofaring disebabkan oleh beberapa faktor risiko antara lain adanya paparan virus Epstein-Barr. Virus ini sebenarnya umum menginfeksi setiap orang, tapi nitrosamin akan membuat virus ini menjadi aktif dalam kurun waktu yang cukup lama.

Dilansir dari Medicinenet, gejala-gejala kanker nasofaring antara lain sebagai berikut:
  1. Benjolan di hidung atau leher
  2. Sakit di tenggorokan
  3. Kesulitan bernapas atau berbicara
  4. Mimisan (hidung berdarah)
  5. Mengalami gangguan pendengaran
  6. Sakit atau terasa dengung di telinga
  7. Sakit kepala
source: http://www.detikhealth.com/read/2010/10/01/180803/1453460/763/sering-makan-ikan-asin-plus-nasi-panas--kanker-tenggorokan?881104755

Apakah Virus HIV Dapat Tertular Melalui Gigitan Nyamuk?


Penyebab Penyakit AIDS adalah Virus yang disebut HIV. Kamu juga mungkin sudah tahu salah satu penularan AIDS adalah dengan berpindahnya Virus HIV pada transfusi darah dan lewat jarum suntik.
http://www.wonogirikab.go.id/pustaka/chikungunya.jpg
Nah, nyamuk yang senantiasa menghisap darah juga memiliki “jarum suntik”kan? lantas, apakah AIDS ini juga bisa menular melalui gigitan nyamuk?

Jawabannya adalah TIDAK. Tapi mengapa demikian? Bukankah nyamuk juga menghisap darah dan bisa juga terjadi darah itu kemudian “berpindah” ke tubuh orang lain yang kemudian digigitnya?
http://www.roshanpakistan.com/web-magzine/Health/imgs/aids-hiv-anatomy.gif
Penjelasan mengapa nyamuk tidak menularkan dan menyebarkan penyakit AIDS adalah :
Virus HIV tidak dapat “hidup” pada tubuh nyamuk. Tidak seperti halnya penyebab malaria dan Demam berdarah yaitu plasmodium (bukan virus lho!) yang merasa cocok “numpang” pada tubuh nyamuk. Berdasarkan peneilitan, jumlah darah minimal yang dapat “menularkan” AIDS adalah sebesar 0.1 ml, jumlah yang mencukupi “ikut” pada jarum suntik. Sementara “jarum nyamuk” yang demikian halus, tentu tidak membawa darah sebanyak itu.
Sudah jelaskan sekarang mengapa nyamuk yang bisa menularkan berbagai penyakit mengerikan seperti Malaria dan Demam Berdarah, tidaklah bisa menularkan penyakit AIDS.

source: http://noretz-area.blogspot.com/2010/10/apakah-virus-hivaids-dapat-tertular.html