Minggu, 10 Oktober 2010

Cara Jepang Untuk "Mengharamkan Rokok"

Informasi tentang cara Pemerintah Jepang dalam “mengharamkan” rokok di negaranya. Tidak perlu pake MUJ (Majelis Ulama Jepang).

Ini menunjukkan bentuk kepedulian Jepang akan kesehatan dan kenyamanan warganya.

* Tahun 2004, Pemerintah Jepang menaikan harga rokok. Dengan dinaikannya rokok, tidak menyebabkan ongkos angkot, taksi, dll menjadi naik toh? (Di Jepang ada angkot ga ya?)

* Tahun 2007 akhir, Pemerintah Jepang memasang larangan merokok di semua taksi di Jepang, tidak terkecuali untuk pengemudinya. Kalau di Bandung kan, penumpang mengalah kepada sopir taksi yang merokok.

* Tahun 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan kartu “Taspo”, yaitu semacam SIK (Surat Ijin Merokok), dengan tujuan anak di bawah umur 20 tahun tidak boleh merokok. Masing-masing perokok wajib terdaftar sebagai perokok dan wajib memiliki kartu tersebut. Kartu Taspo ini sangat sakti. Mesin penjual rokok atau toko tidak akan menjual rokoknya kepada yang tidak memiliki kartu ini.

* Kartu ini juga akan mendeteksi presentase pengguaan rokok per bulan dalam hitungan grafik, yang berhubungan dengan kesehatan dunia dan sebagainya.* Rokok di Jepang dibuatkan semacam klasifikasi dari 10 s/d 1. Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kepada perokok untuk berhenti secara alami. Klasifikasi tingkat 10 adalah yang paling berat, baik itu kadar tar, nikotin, dll. Setelah itu kia biasakan dengan rokok klasifikasi 9, 8, 7, dst., akhirnya klasifikasi tingkat-1, yaitu rokok yang paling ringan. Kalau sudah terbiasa menghisap rokok klasifikasi-1, tidak merokok sama sekali pun kita bisa.

* Tempat-tempat merokok disediakan bagi perokok hampir di pusat-pusat kota.

* Merokok sambil berjalan bisa didenda 5000 yen/ 400 ribu di tempat!

* Awal 2009, dikabarkan harga rokok akan naik berlipat-lipat, dari 300 yen menjadi 900 yen. Dijamin, gaji akan habis kalau nekad beli rokok tiap hari.

Semua karena pemerintah peduli kepada warganya. Tanpa perlu fatwa-fatwa,seharusnya indonesia juga nih…. melakukan ini.

source: http://rendyanggara.wordpress.com/2010/09/30/cara-jepang-untuk-mengharamkan-rokok

Sering Makan Ikan Asin + Nasi Panas = Kanker Tenggorokan?


Makan ikan asin dengan nasi panas adalah kenikmatan tersendiri buat banyak masyarakat Indonesia apalagi ditambah dengan sambal terasi. Tapi hati-hati di balik kenikmatannya ada ancamannya, karena jika keseringan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker tenggorokan.

"Ikan asin yang dimakan dengan nasi panas kelihatannya memang enak, tapi itu bisa menyebabkan kanker nasofaring (tenggorokan)," jelas DR Dr Aru Sudoyo,SpPD,KHOM,FACP, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), disela-sela acara Seminar Awan Kanker Kolorektal di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Kenapa ikan asin memicu kanker?

Menurut DR Aru, ikan asin itu mengandung nitrosamin yang merupakan karsinogen (zat pemicu kanker). Ini karena dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit pada daging ikan sehingga membentuk senyawa nitrosamin.

Nah, kalau ditambah dengan nasi panas yang masih mengepul, maka uap-uap nasi itu, menurut DR Aru akan membawa nitrosamin ke pori-pori kulit khususnya daerah mulut, leher dan tenggorokan.

Akhirnya, jika keseringan makan ikan asin dan nasi panas bisa memicu kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT) dalam kurun waktu lama atau timbul jika kekebalan tubuh rendah.

Maka itu anak-anak disarankan tidak mengonsumsi ikan asin karena kekebalan tubuhnya masih rendah. Jika dari kecil sudah sering makan ikan asin maka ketika dewasa lebih rentan terkena kanker nasofaring.

Garam sendiri, jelas DR Aru, merupakan salah satu makanan yang dapat menaikkan tekanan darah dan juga memicu atau meningkatkan risiko kanker.

"Tidak heran kalau Jepang merupakan negara tertinggi penderita kanker lambung, karena orang-orang Jepang suka sekali makan garam, makanan apa aja semua digaramin," tutur DR Ari lebih lanjut.

Kanker nasofaring atau dikenal juga dengan kanker tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) dan terbentuk dalam jaringan nasofaring, yaitu bagian atas faring atau tenggorokan. Kanker ini paling sering terjadi di bagian THT (telinga hidung tenggorokan), kepala serta leher.

Kanker nasofaring disebabkan oleh beberapa faktor risiko antara lain adanya paparan virus Epstein-Barr. Virus ini sebenarnya umum menginfeksi setiap orang, tapi nitrosamin akan membuat virus ini menjadi aktif dalam kurun waktu yang cukup lama.

Dilansir dari Medicinenet, gejala-gejala kanker nasofaring antara lain sebagai berikut:
  1. Benjolan di hidung atau leher
  2. Sakit di tenggorokan
  3. Kesulitan bernapas atau berbicara
  4. Mimisan (hidung berdarah)
  5. Mengalami gangguan pendengaran
  6. Sakit atau terasa dengung di telinga
  7. Sakit kepala
source: http://www.detikhealth.com/read/2010/10/01/180803/1453460/763/sering-makan-ikan-asin-plus-nasi-panas--kanker-tenggorokan?881104755

Apakah Virus HIV Dapat Tertular Melalui Gigitan Nyamuk?


Penyebab Penyakit AIDS adalah Virus yang disebut HIV. Kamu juga mungkin sudah tahu salah satu penularan AIDS adalah dengan berpindahnya Virus HIV pada transfusi darah dan lewat jarum suntik.
http://www.wonogirikab.go.id/pustaka/chikungunya.jpg
Nah, nyamuk yang senantiasa menghisap darah juga memiliki “jarum suntik”kan? lantas, apakah AIDS ini juga bisa menular melalui gigitan nyamuk?

Jawabannya adalah TIDAK. Tapi mengapa demikian? Bukankah nyamuk juga menghisap darah dan bisa juga terjadi darah itu kemudian “berpindah” ke tubuh orang lain yang kemudian digigitnya?
http://www.roshanpakistan.com/web-magzine/Health/imgs/aids-hiv-anatomy.gif
Penjelasan mengapa nyamuk tidak menularkan dan menyebarkan penyakit AIDS adalah :
Virus HIV tidak dapat “hidup” pada tubuh nyamuk. Tidak seperti halnya penyebab malaria dan Demam berdarah yaitu plasmodium (bukan virus lho!) yang merasa cocok “numpang” pada tubuh nyamuk. Berdasarkan peneilitan, jumlah darah minimal yang dapat “menularkan” AIDS adalah sebesar 0.1 ml, jumlah yang mencukupi “ikut” pada jarum suntik. Sementara “jarum nyamuk” yang demikian halus, tentu tidak membawa darah sebanyak itu.
Sudah jelaskan sekarang mengapa nyamuk yang bisa menularkan berbagai penyakit mengerikan seperti Malaria dan Demam Berdarah, tidaklah bisa menularkan penyakit AIDS.

source: http://noretz-area.blogspot.com/2010/10/apakah-virus-hivaids-dapat-tertular.html


Senin, 20 September 2010

Benarkah Susu Bikin Langsing?

Minum susu setidaknya 2 gelas sehari bisa kurangi berat badan hingga 12 kg selama setahun.
Anggapan susu bisa bikin berat badan melambung ternyata tidak sepenuhnya benar. Penelitian terbaru yang dilakukan American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, mengonsumsi susu secara teratur justru bisa membantu program penurunan berat badan.

Hasil penelitian menyatakan, susu yang bebas lemak serta tinggi kalsium dan vitamin D dapat mengurangi bobot tubuh, terutama bagi Anda yang mengidap kelebihan berat badan (overweight), seperti dikutip dari laman Aol.com.

Pengujian yang dilakukan selama dua tahun tersebut juga menemukan fakta peminum susu memiliki keuntungan kesehatan yang lebih daripada orang yang jarang minum susu. Dalam penelitian ini, lebih dari 300 orang usia antara 40-65 tahun dengan kelebihan berat badan berpartisipasi.

Hasilnya, responden yang minum susu setidaknya dua gelas sehari bisa kehilangan rata-rata 12 kg selama setahun dibandingkan dari responden yang jarang minum susu atau tidak minum susu sama sekali. Setiap tambahan 6 ons susu atau produk susu (sekitar tiga perempat cangkir susu), dikaitkan dengan penurunan berat badan rata-rata sebesar 4,5 kg selama 6 bulan.

"Minum susu dapat membantu menghentikan diet dan merasa lapar. Cara ini bisa menekan nafsu makan, dan meredam keinginan ngemil makanan manis," kata Ahli gizi di California Utara, Dr Douglas Husbands.

Selain itu, mereka yang yang terbiasa mengonsumsi segelas susu, mampu menghindari godaan mengonsumsi minuman bersoda. "Dengan minum susu, bisa meredam keinginan seseorang minum minuman bersoda. Minuman bersoda dianggap sebagai 'biang keladi' berat badan melonjak, karena kandungan gulanya yang tinggi. Jadi, segelas susu tentu lebih baik daripada mengonsumsi soda," kata Husbands.

Para ahli juga mengungkapkan, tingginya kalsium dan kadar vitamin D pada susu bebas lemak tak hanya membawa dampak positif dalam keberhasilan penurunan berat badan, tapi juga kesehatan tubuh lainnya. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin D juga dapat membantu melindungi tubuh terhadap diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan kanker.

Karena itu, pakar kesehatan menganjurkan agar tetap konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, aktif dan minum susu bebas lemak tinggi kalsium dan vitamin D setiap hari. Tak hanya bikin langsing, tapi juga menjaga berat badan ideal.
• VIVAnews

Rabu, 15 September 2010

Perlu Penanganan Serius, Ledakan AIDS di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Ledakan kasus AIDS di Indonesia perlu penanganan serta penanggulangan lebih serius dari berbagi pihak."Terjadinya ledakan kasus AIDS di seluruh kota/kabupaten di Indonesia saat ini perlu ditangani lebih serius lagi," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Padang, Rabu.
Menurut dia, saat ini sebanyak 21.770 kasus AIDS terjadi di seluruh kota/kabupaten Indonesia. Kasus tersebut merupakan ancaman yang sangat serius."Kasus AIDS yang terjadi di seluruh kota/Kabupaten di Indonesia sebanyak itu dihitung hingga 30 Juni 2010," katanya.
Dia menambahkan, rata-rata penderita kasus AIDS tersebut berusia 20 tahun hingga 29 tahun mencapai 37,2 persen."Sedangkan penderita AIDS yang berusia 40 hingga 49 tahun hanya mencapai 11,8 persen saja,"katanya.
Dia mengatakan, dari kasus AIDS tersebut, jumlah perbandingan penderita AIDS laki-laki dan perempuan sebesar tiga berbanding satu."Saat ini sudah ada pergeseran pola penyebaran AIDS, penyebaran terbesar terjadi lewat hubungan seks, bukan lagi jarum suntik," katanya.
Menurutnya, jumlah penderita AIDS dari seluruh Indonesia yang terbanyak di Provinsi Papua diikuti daerah Bali, kemudian DKI Jakarta."Sedangkan penderita HIV yang dominan yakni DKI Jakarta mencapai 9.804, Jawa Timur mencapai 5.973,"katanya.
Dia menambahkan, penyadaran dan pendampingan terhadap penderita HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan, agar jumlah mereka dapat diminimalkan."Minimal kita dapat memberikan konseling dan bimbingan terhadap mereka tentang pentingnya kesadaran untuk mau berobat secara teratur, dan menyebarkan hal itu kepada penderita lainnya," katanya.

Selasa, 14 September 2010

-Minal Aidin Walfaidzin- Waspada Penyakit Pasca-Lebaran

KOMPAS.com - Harus diakui rangkaian kegiatan di hari Lebaran, mulai dari mudik, bersilaturahim, hingga menyiapkan sajian untuk tamu, merupakan kegiatan yang bisa menguras energi. Ditambah lagi dengan konsumsi makanan yang berlebihan yang sesungguhnya merupakan musuh kesehatan, tak sedikit orang yang "tumbang" pasca-Lebaran. 

Menurut dr Ari F Syam, SpPD, ahli penyakit dalam dari FKUI-RSCM, minggu-minggu pertama pasca-Lebaran biasanya rumah sakit dan puskesmas akan ramai oleh masyarakat yang mengalami berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan atas, gangguan perut, hingga penyakit berat seperti stroke. "Pada dasarnya penyakit-penyakit pasca-Lebaran ini bisa dihindari," katanya.

Penyakit seputar Lebaran, urai dr Ari, pada umumnya terjadi karena seseorang kelelahan. Perjalanan pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran memang sangat melelahkan, apalagi jika perjalanan jauh itu dilakukan oleh seseorang yang sedang berpuasa.

"Pada keadaan kelelahan karena kurang tidur, apalagi jika seseorang tersebut masih melakukan ibadah puasa selama perjalanan, hal ini bisa menurunkan daya tahan tubuhnya sehingga seseorang mudah sakit," kata dokter yang menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi PB.PAPDI ini.

Penyakit akibat kelelahan ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang tidak mudik tetapi ditinggal mudik pengurus rumah tangganya. Ketiadaan PRT juga membuat banyak orang memilih membeli makanan di luar atau mengonsumsi makanan siap saji. Karena itulah, penyakit seputar gangguan perut, seperti sakit maag, tifus, atau diare kerap mendominasi ruang pemeriksaan dokter.

Agar tubuh tetap sehat setelah Lebaran, menjaga kebugaran tubuh perlu diperhatikan. Sepadat apa pun rencana kegiatan Anda, selalu cukupi kebutuhan tidur Anda agar stamina terus terjaga. Utamakan konsumsi makanan bergizi, seperti buah dan sayur, di sela hidangan yang bersantan atau daging. Di pagi hari sebelum beraktivitas, lakukan peregangan ringan. Bila perlu, konsumsi suplemen vitamin. Selamat ber-Lebaran.

Cegah Kanker dengan Cabai

Kandungan capsaicin pada cabai yang menimbulkan rasa pedas, dapat membunuh sel kanker.
Cabai ternyata bermanfaat untuk menyembuhkan kanker kulit. Studi terbaru menunjukkan, kandungan capsaicin dalam cabai menjadi terobosan baru dalam pengembangan obat kanker kulit.

Seperti dikutip dari laman Times of India, capsaicin, yang banyak dikonsumsi dalam makanan yang mengandung cabai, juga digunakan dalam krim topikal untuk menghilangkan nyeri.

Meski perannya dalam perkembangan penyembuhan kanker masih kontroversial, dari penelitian ini terungkap bahwa capsaicin mampu menginduksi apoptosis (kematian sel) pada sel kanker. Penelitian juga menunjukkan bahwa capsaisin dapat bertindak sebagai karsinogen.

Ann Bode dari Universitas Minnesota mengatakan bahwa temuan yang dipublikasikan dalam jurnal kanker 'Cancer Research' ini menjadi catatan penting dalam perkembangan penyembuhan kanker.

Penelitian ini mendukung studi sebelumnya di Inggris bahwa kandungan capsaicin pada cabai yang menimbulkan rasa pedas, dapat membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Itulah mengapa kasus kanker di Meksiko dan India, yang masyarakatnya banyak mengonsumsi makanan pedas, lebih sedikit dibandingkan negara-negara Barat, yang masyarakatnya cenderung tidak suka makanan pedas.

Dua penelitian yang dilakukan tim dari Australia juga mengungkap, menambahkan cabai dalam setiap masakan bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tidak hanya itu, makanan pedas juga bisa menstabilkan kadar insulin dalam darah.

Dalam takaran yang tidak berlebihan, makanan pedas bahkan bermanfaat untuk kesehatan lambung. Demikian hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari Hungaria. Capsaicin bisa mengurangi asam lambung dan berfungsi sebagai antiinflamasi.

Jadi, mulailah menyisipkan makanan pedas dalam menu harian Anda secara berkala. Tetapi ingat, jangan konsumsi cabai secara berlebihan _VIVAnews_

Kamis, 02 September 2010

STANDAR MINIMAL PROMOSI KESEHATAN & PSM DALAM PENANGGULANGAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN PENANGANAN PENGUNGSI


Promosi Kesehatan
Banyak masalah kesehatan atau kejadian penyakit sebenarnya dapat
ditanggulangi atau dicegah bila kita memperhatikan aspek perilaku, baik
menyangkut perilaku sehubungan dengan lingkungan maupun perilaku
sehubungan dengan gaya hidup (sosial budaya).
Di daerah yang mengalami bencana atau konflik atau pengungsi memungkinkan
terjadinya pergeseran bahkan perubahan perilaku dari yang tadinya berperilaku
positif terhadap kesehatan berubah menjadi negatif terhadap kesehatan
sehingga muncullah beberapa masalah atau penyakit berkaitan dengan
kesehatan sebagai akibat kondisi lingkungan dan gaya hidup (sosial
budaya) yang tidak kondusif. Agar perilaku masyarakat di daerah gempa atau
konflik atau pengungsi tetap kondusif terhadap kesehatan, maka dibutuhkan
standar minimal promosi kesehatan dalam rangka penanggulangan bencana
atau konflik atau pengungsi khususnya berkaitan dengan perilaku positif
yang mendukung kesehatan sehingga kejadian penyakit di daerah bersangkutan
dapat ditanggulangi atau dicegah.
Materi promisi Kesehatan
Materi promosi kesehatan disesuaikan dengan permasalah atau kejadian
penyakit yang biasa ada di daerah gempa atau konflik atau pengungsi. Kejadian
penyakit yang biasanya ada didaerah tersebut adalah penyakit diare, gizi buruk,
ISPA dan penyakit kulit. Kemungkinan lainnya adalah penyakit campak, malaria,
demam berdarah.
Aspek perilaku yang kerkaitan dengan penyakit tersebut antara lain : membuang
sampah dan kotoran tidak pada tempatnya, meminum air yang tidak di masak,
tidak pernah mandi, pertukaran pakaian yang sembarangan, pakaian tidak
pernah ganti, anak tidak terpenuhi gizinya, anak tidak sempat diimunisasi, dll.
Promosi kesehatan ada 3 yaitu :
1) Pemberdayaan adalah promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran
primer sehingga sasaran primer berdaya di bidang kesehatan minimal 1
minggu sekali .
2) Dukungan suasana adalalh promosi kesehatan yang ditujukan kepada
sasaran sekunder sehingga sasaran tersebut kondusif atau mau
mendukung dan menyebarluaskan informasi kesehatan kepada sasaran
primer minimal 1 angkatan (20 orang)
3) Dukungan kebijakan adalah promosi kesehatan yang ditujukan kepada
sasaran tertier (pengambil keputusan) sehingga memperoleh dukungan
kebijakan atau sumber daya dalam rangka mengatasi permasalahan yang
ada setiap bulan sekali.
Sasaran dalam promosi kesehatan di bagi tiga yaitu :
1) Sasaran primer adalah sasaran yang akan kita ubah perilakunya.
2) Sasaran sekunder adalah sasaran yang mendukung sasaran primer dalam
merubah perilaku.
3) Sasaran tertier adalah sasaran yang menunjang sasaran primer dan
sekunder dalam rangka meminta dukungan kebijakan dan sember daya.

Senin, 23 Agustus 2010

Mengapa Jangan Minum Teh Saat Sahur

VIVAnews - Bukan hanya pilihan makanan yang perlu diperhatikan saat sahur, tetapi juga minuman. Pakar kesehatan asal Swiss, Dr U Barsilus, memeringatkan agar mengurangi asupan teh saat sahur.
Seperti dikutip dari laman Arab News, ia mengatakan bahwa teh bersifat diurektika, sehingga akan membuat orang lebih sering buang air kecil. "Ini tidak menguntungkan karena garam dan mineral yang dibutuhkan tubuh saat puasa ikut terbuang, padahal selama puasa tak ada cairan yang masuk," ujarnya.
Tapi, bukan berarti ia melarang konsumsi teh hangat saat puasa. Hanya, jangan terlalu banyak. Kepekatan teh juga hendaknya diperhatikan. Lebih baik perbanyak konsumsi air putih demi kondisi prima selama Ramadan.
Selain teh, ia juga menyarankan mereka yang berpuasa untuk menghindari makanan berlemak, gorengan, serta makanan mengandung terlalu banyak gula. Porsi makan saat sahur juga menjadi perhatiannya. "Terlalu banyak makan saat sahur sebaiknya dihindari," katanya.
Ia menyarankan konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Karbohidrat kompleks sangat membantu menjaga kebutuhan energi selama puasa, karena sifatnya lebih lambat dipecah menjadi gula darah. Menu karbohidrat ideal sahur antara lain nasi merah, oatmeal, roti gandum, ubi, jagung, atau singkong.
Selama periode berbuka menuju sahur, perbanyak minum air putih dan jus buah. Dan, jangan lupakan sayur dan buah untuk memaksimalkan proses detoksifikasi. Sebab, puasa justru memberi kesempatan tubuh mengeluarkan racun melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain.

Kamis, 29 Juli 2010

Kak Seto: Fatwa Haram Rokok Muhammadiyah Ikut Lindungi Anak

Jakarta – Fatwa haram rokok yang disampaikan ormas Islam kedua terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, memperoleh dukungan dari Komnas Perlindungan Anak (PA). Diharapkan fatwa itu bisa membantu melindungi anak-anak dari bahaya merokok.

“Kami dari Komnas Perlindungan Anak mendukung apa yang diputuskan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Patut dicatat dalam tinta emas karena melindungi anak dari bahaya asap,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi, saat dihubungi detikcom, Minggu (14/3/2010).

Dia berharap fatwa haram rokok itu bisa membantu menyehatkan masyarakat Indonesia dan menjauhi rokok. Utamanya di kalangan anak-anak.

“Dari 60 juta perokok, jumlah perokok anak sangat signifikan, mulai dari usia 5-9 tahun, hingga usia 10-15 tahun. Mereka terpengaruh dengan iklan rokok di televisi dan iklan di luar ruangan,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kak Seto ini mengungkapkan, fatwa haram rokok ini sejalan dengan UU Kesehatan dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan yang bertujuan melindungi anak.

“Hanya Indonesia, negara di Asia Tenggara, yang masih membolehkan tayangan iklan rokok di TV. Padahal 90 persen anak melihat tayangan TV dan terpengaruh iklan,” sesal Kak Seto.

Yang lebih ironis, rokok merupakan produk yang banyak dibeli masyarakat miskin, nomor dua setelah beras.

“Rokok juga memiskinkan masyarakat Indonesia,” tutupnya.

(ndr/nrl) – Indra – detikNews


Senin, 19 Juli 2010

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan: memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat
Kegiatan Pokok:
1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
2. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
3. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

Sasaran
1. Prosentase rumah tangga sehat 65 % pada tahun 2010
2. Prosentase bayi yang mendapat ASI eksklusif 80% pada tahun 2010
3. Prosentase desa dengan garam beryodium baik 90% pada tahuin 2010
4. Prosentase posyandu purnama mandiri 40 % pada tahun 2010
I.Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
1. Mengembangkan media promosi kesehatan
2. Mengembangkan pendekatan dan teknologi promosi kesehatan
3. Penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai saluran media
4. Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan program


II. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda

1. Pengembangan Desa Siaga
2. Menumbuhkembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat


III. Mengembangkan model promosi kesehatan menurut spesifik

1. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
2. Peningkatan PHBS
3. Peningkatan kapasitas tenaga promosi kesehatan
4. Mengembangkan kemitraan dgn Lintas Sektor, LSM, Swasta dan dunia usaha
5. Menyusun dan mengembangkan petunjuk pelaksanaan, petunjuk Teknis dan pedoman promkes dan pemberdayaan masyarakat.